Satu lagi seminar yang kuikuti bulan November ini yaitu International Seminar yang diadadakan oleh PERHIMPI (Perhimpunan Meteorology Pertanian Indonesia). Seminar ini mengangkat tema" Achieving Resilient- Agriculture To Climate Change Throught The Development Of Climate -Based Risk Management Scheme, di adakan di Bogor tepatnya di Bogor Convention Center, Tanggal 17-19 November 2009. Seminar ini terselenggara atas kerjasama Perhimpi, Deptan, BMKG, LAPAN, DIKTI, Waganingen University, IRI dan Unesco IHE. Meskipun aku tidak mengikuti acara ini fulltime, tapi banyak ide dan inspirasi yang kudapat dari seminar ini, yang intinya semakin memompa semangatku. Hari pertama aku hanya ikut dari pukul 13.30 WIB, karena baru kembali dari lokakarya di Purwakarta, hari kedua aku ikut fulltime dan dihari ketiga aku tidak ikut karena disuruh menjadi pembicara di Bandung.
Seminar Hari Pertama
Seminar ini terdiri dari sidang pleno dan sidang kelompok. Sidang Pleno pada hari pertama menghandirkan pembicara International yang membawakan makalah dengan tema berbeda. Andrew W. Robertson (IRI- Columbia University) Membawakan Makalah yang berjudul Climate Modelling And Its Utilization For Climate Risk Management. Pemakalah kedua membawakan tema Challenge in Institutionalizing the Use of Climate Informatiaon in Managing Current and Future Climate Risk, dibawakan oleh Holger Meinke (Center of Crop System Analisys, Waganingen University). Pemakalah ketiga adalah Ton Bresser dari Unesco IHE, universitas dimana nanti aku akan ikut short course membawakan makalah tentang Weather-based Riska Management as an Adaptation Strategy. Sidang pleno ini dipimpin oleh Dr. Rizaldi Boer, beliau adalah dosen Meteorology IPB sekaligus menjabat sebagai Ketua Perhimpi.
Sidang Kelompok 2
Pada hari pertama ini aku masuk di sidang kelompok 2. Pada sesi 1 Sidang ini dipimpin oleh Bapak A.N.Ginting beliau adalah peneliti senior dari Departemen Kehutanan. Pemakalah pada sesi ini adalah Ibu Tania June dengan Judul Climate Change: Contribution Of Indonesian Protected Forest in Removing CO2 From the Atmosfer, Bapak Prof Bambang Hero Saharjo dengan makalah berjudul Carbon Baseline as Limiting Factor in Managing Envioromental Sound Activities in Peatland To Reach Greenhouse Gas Emission Reduction dan yang ketiga adalah Bapak Edvin Aldrian dengan makalah berjudul Simulation of Deforestation in The Tropical and Maritim Climate: Implication to Global Climatic Change.
Pak Edvin, BMKG yang sedang membawakan Makalahnya
Pembahasan dan diskusi di sesi ini lumayan hangat dan seru, karena diruang sidang ini hadir peneliti dari berbagai instansi. hadir disini peneliti dari Deptan, Dephut, BMKG, LAPAN, LIPI, dan dosen dari berbagai Universitas. Benar-benar membuka wawasanku, satu masalah dilihat dari berbagai sudut pandang. Inilah bagian yang ku suka dari setiap seminar yang kuikuti. dan Seminar adalah bagian yang kusuka dari kegiatanaku sebagai peneliti. he...Dapat ilmu baru, dapat teman baru dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, terakhir dapat duit..he.. UUD (ujung-ujungnya Duit)
Hari Kedua
Sidang Pleno hari kedua menghadikan pemakalah dari Departemen Pertanian yaitu Bapak Prof. Irsal Las, Dari Bapenanas yaitu oleh Ibu Noor, dan dari BMKG. masing-masing makalah mereka berjudul Roadmap for Adressing Climate Change in Agricukture, Role of Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF) for Assisting Local stakeholders in Managing Climate Risk, dan Tailoring Climate Information Product to Agriculture Needs.
Pak Prof. Irsal Las (deptan), Dr. Noor Bapenas dan Pak... (BMKG)
Presentasi dari BMKG yang banyak dikritisi
Diskusi Pada sidang pleno ini berlangsung Hangat. Dimana terjadi adu argument dari para peneliti. Tercatat dalam catatanku diskusi hangat terjadi antara Deptan dan Dephut masalah pembukaan lahan. kemudian antara beberapa peneliti dan dosen dengan BMKG, diskusi ini berkaitan dengan susahnya mendapatkan data iklim dan tentang keakuratnnya yang masih perlu dipertanyakan. Bahkan Seorang dosen dari lampun menyatakan, " BMKG tidak usah melakukan berbagai penelitian dulu, serahkan itu kepada lembaga penelitian, tapi coba urus dulu data iklim dan cuaca Indonesia".
Sidang Kelompok Hari Kedua
Pada sidang kelompok hari kedua, aku masuk dalam kelompok satu yang membahas tentang Climate Modelling. tercatat ada enam makalah yang dibahas yaitu:
1. Study of climate Change Using rainfall Tiem Series Analysis In Water Resources Area of Lampung Province oleh Ibu Tumiar dari UNILA.
2. Changes Spatial and Temporal Charracteristic of Rainfall in the East Java Province in Relation to Global Climate Change oleh Ismail Wahab dari BPTP Jatim
3. Identifikasi Kekuatan dan kelemahan Komponen Sistem informasi Iklim oleh Pak Urip Haryoko dari Staklim Pondok Betung
4. Seasonal Variability in East Java Province Indonesia oleh pak Antoyo Setyadipraktiko dari BMKG pusat
5. ANalisa Periode Ulang Hujan Maksimum tahunan dengan berbagai metode oleh pak Basuki BMKG PUSAT
6. The Projection of Future Climate in West Sumatera Based on AOGCM Using IPCC-Sres oleh Edison Kurniawan dari BMKG, GAW Bukittinggi.
Pak Basuki, Pak Edison dan Pak Antoyo dari BMKG
Ibu Tumiar dari Unila, Pak Urip BMKG, Pak dan Pak Wahab BPTP Jatim
Hari Ketiga
Pada hari ketiga dilakukan sosialisasi Undang-undang MKG oleh Kepala BMKG, pembicara dari Departemen Hukum dan Han serta anggota DPR. Sayang pada acara ini aku tidak bisa hadir karena harus ke Bandung. Setelah sosialisasi acara dilanjutkan dengan Annual Meeting Perhimpi.