Gresik United In Future, Good Suggestion for You

Showing posts with label Surfing. Show all posts
Berselancar adalah olahraga air yang mengasyikan. Sensasi mengendarai papan di atas deburan dan liukan ombak membawa kamu pada kesenangan yang lain. Karena itu, para pehobi selancar sampai keranjingan memburu ombak-ombak tinggi di berbagai pantai di seluruh dunia. Bahkan, ada komunitas peselancar yang menjajal untuk melakukan ‘tarian ombak’ itu di malam hari, seperti yang dilakukan di pantai Kuta Selasa (1/12) yang lalu. Dalam acara Surfing at Night yang digelar di depan Mercure Hotel itu, belasan peselancar laki dan perempuan turun ke laut setelah matahari surup, untuk menjajal deburan ombak pantai Kuta di malam hari. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, berbaur dengan para peselancar dari manca negara.

Apa menariknya berselancar malam hari?
Menurut Yuli, peserta yang berasal dari Pangandaran, Jawa Barat, berselancar malam hari memberikan pengalaman yang luar biasa. "Sama seperti (berselancar pada) siang (hari), tapi tantangannya berbeda. Konsentrasi harus terfokus pada areal cahaya yang berasal dari lampu sorot untuk melihat ombak yang datang. Itu memerlukan konsentrasi yang baik," paparnya.

Dedi Santosa, peserta lain, menambahkan bahwa take off di malam hari sangat susah. “Lihat ombaknya saja susah apalagi mencari ombak bagus," tuturnya.

Dedi Santosa adalah peselancar yang menduduki peringkat 4 Indonesia Surfing Championshin (ISC) 2009. Sebagai peselancar, ia sudah pernah menjajal berbagai spot (ombak bagus) di luar negeri. Mulai dari Pantai Gold Coast di Queensland, Australia, Pantai Chiba Jepang, dan California Amerika Serikat. Baginya, sensasi menaklukkan ombak di siang hari dan malam hari sangat berbeda.

Di Kuta, malam itu, Dedi hanya 30 menit menjelajahi ombak. Ia keluar setelah bergelut menggeluti ombak di kegelapan malam. Selama itu, dia hanya berhasil menaklukkan beberpa kecil ombak saja. "Mungkin dua atau lima ombak saja," terangnya. Padahal, jika siang hari, dengan waktu yang sama, ia mampu mengendarai belasan bahkan puluhan ombak dengan mudah.

Yang menarik, justru karena kesulitan tersebut para peselancar jadi penasaran. Menurut mereka yang menjadi tantangan utama adalah cara mengenali datangnya ombak, serta membedakan kedatangan ombak besar dengan ombak kecil.

“Soal rasa dingin, sama sekali tidak ada masalah. Justru pada malam hari air laut terasa hangat,” terang
Piping, salah satu pelaksana kegiataan ini.

Menurut Piping, di Indonesia kegiataan itu baru pertama kali diselenggarakan. “Tapi, di luar negeri sudah biasa,” ungkapnya sembari menerangkan bahwa di beberapa negara sering digelar kejuaraan surfing di malam hari.

Malam itu, lebih dari 75 peselancar yang turun ke pantai. “Padahal, rencana awal hanya 50 surfer saja," ucap Piping.

Hingga waktu menunjukkan pukul 21.45, para peselancar yang berusaha menaklukkan ombak pantai Kuta itu tetap banyak. Beberapa di antaranya sempat berjumpalitan diterjang ombak. Namun tetap saja mereka bersemangat untuk meniti ombak di malam bulan purnama itu.

Untuk menerangi para peselancar, tiga unit lampu sorot berkekuatan besar dipasang di bibir pantai. Dan, untuk memeriahkan suasana, tak jauh dari lampu tersebut didirikan sebuah panggung di mana seorang DJ beraksi dengan atraktifnya. (abe/jjb-radar bali)

Foto-foto: Piping, Agung Bawantara

On Labels: , | 0 Comment

Seri pertama Magic Wave Surfing Championship (MSC) yang berlangsung di pantai Kuta pada hari Minggu (24/5/2009) lalu berlangsung seru.Tak kurang dari 95 peserta unjuk kebolehan dalam kompetisi yang memperebutkan dengan piala Lurah Kuta ini. Para junior surfer tersebut meliuk-liuk di antara deburan ombak pantai Kuta dengan kemahiran yang tinggi. Hal ini menimbulkan decak kagum dari para pengemar surfing yang menonton sembari berjemur di hamparan pasir di bibir pantai Kuta.

MSC adalah kompetisi bulanan yang diselenggarakan oleh "Magic Wave", sebuah majalah bulanan khusus tentang surfing. Majalah ini sangat giat menyelenggarakan kompetisi-kompetisi seperti ini untuk menemukan bakat-bakat baru dalam olahraga surfing.

MSC seri pertama tahun ini bertema “Kuta Beach Global Dominance Surf Series” untuk anak-anak usia 14 tahun, 10 tahun dan pushing division.
Selain peserta lokal, kompetisi yang memperebutkan piala Lurah Kuta ini juga menarik minat peserta ekspatriat yang berasal dari Italia, Belanda, Australia dan Perancis. (abe/jjb)


On Labels: , | 0 Comment

Pantai Suluban berlokasi di Desa Pecatu, dekat kawasan Uluwatu. Letaknya sekitar 34 kilometer selatan kota Denpasar, atau sekitar 27 kilometer dari Kuta. Daya tarik pantai ini adalah panorama yang indah dan suasananya yang jauh dari kebisingan. Deburan ombaknya yang tinggi menjadikan pantai sebagai tempat yang menyenangkan untuk surfing.

Dinamakan pantai Suluban karena untuk tiba di pantai ini kamu harus menuruni tebing dan memasuki terowongan yang cukup lebar dan luas. Dalam bahasa Bali, berjalan ke depan dengan melewati sesuatu di atas kepala dinamakan masulub. Sedangkan sesuatu yang di atas kepala itu dinamakan pasuluban atau suluban. Nah, tebing karang menyerupai terowongan itulah suluban bagi setiap orang yang hendak menuju bibir pantai.

Begitu tiba di mulut terowongan, kamu memiliki dua pilihan: hendak langsung menuju bibir pantai atau naik ke atas tebing melalui tangga kayu untuk melihat pemandangan dari ketinggian. Oleh pengelola pantai tersebut, di atas tebing dibuatkan semacam pos dari kayu di mana pengunjung dapat menyaksikan dengan leluasa pemandangan laut yang indah. Dari pos itu kamu dapat melihat dengan lebih jelas atraksi para surfer di tengah laut. Dari pos itu pula kamu dapat memotret dengan lebih leluasa pemandangan yang menakjubkan saat matahari tenggelam di cakrawala.

Soal surfing, tinggi ombak yang dapat mencapai 3-4 meter di pantai ini membuat para surfer senang untuk menjajalnya. Namun untuk melakukan aksi liuk-meliuk di atas papan selancar itu, kamu harus berjalan melintasi hamparan karang “berlumut” sekitar 15 meter jauhnya. Setelah itu kamu harus berenang ke tengah laut untuk mencari lokasi ombak yang menjulang itu.

Karena jauh dari hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari ataupun aktivitas hura-hura, kamu dapat menikmati liburan dengan tenang di pantai ini.

Dari Kuta jalur yang bisa kamu tempuh adalah Bandara Ngurah Rai terus menuju Jimbaran terus mengikuti jalan menanjak dan berkelok menuju Uluwatu. Beberapa kilometer menjelang Uluwatu, ada pertigaaan. Pilihlah jalan yang ke kiri. Waktu yang kamu perlukan untuk itu sekitar 45 menit.

Di Pantai Suluban ada beberapa buah penginapan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Terdapat juga warung-warung yang menyediakan makanan, minuman, barang-barang suvenir dan peralatan surfing.


On Labels: , , | 0 Comment

Surfing adalah olahraga yang menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. Olahraga ini biasanya dilakukan di atas ombak yang tinggi. Semakin tinggi ombak, semakin asyik untuk melakukan surfing.

Dengan dorongan ombak itulah papan selancar bergerak dan surfer atau peselancar mengarahkan lajunya. Permainan ini pasti memacu adrenalinmu. Kamu akan berada di antara ketegangan antara mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan.

Di Bali, salah satu pantai yang marak dengan olahraga ini adalah Pantai Kuta. Di Kuta kamu dengan mudah dapat menyewa papan selancar di tempat-tempat penyewaan. Ada tak kurang dari 500 buah papan selancar disewakan di pantai tersebut.

Tarif sewanya Rp 50 ribu – Rp 150 ribu per satu jam. Ongkos itu sudah termasuk tenaga pemandu, yang akan mengajari kamu beraksi di atas papan surfing. Di bawah arahan mereka, kamu hanya perlu waktu 30 menit untuk bisa meliuk di atas papan itu membelah ombak pantai kuta yang menantang.

Lokasi
Di Bali, bukan hanya pantai Kuta yang cocok untuk surfing. Beberapa lokasi lain seperti pantai Medewi (Kabupaten Jembrana), Suluban, Labuan Sait (Uluwatu), Canggu, Seminyak, Legian, Dreamland, dan Padang-padang, juga baik untuk surfing. Hanya saja, para pelancong lebih suka melakukannya di Kuta. Soalnya, di Kuta, mereka bisa berselancar sekaligus menikmati kegiatan wisata lainnya.

On Labels: , , | 0 Comment