Gresik United In Future, Good Suggestion for You

Showing posts with label Gunung Agung. Show all posts
Fenomena alam kerap kali terasa aneh dan menakjubkan. Datang dan perginya pun sering tak terduga. Begitu banyak fenomena hadir di muka bumi ini, dan manusia memaknainya dengan berbagai sudut pandang dan tafsir. Ada yang membacanya dengan kacamata ilmiah, ada pula yang melongoknya dari jendela mistis. Dari sudut mana pun kamu melihatnya, fenomena Gunung Agung bertedung awan yang terjadi pada hari raya Galungan ini sungguh memesona. Silahkan memaknai fenomena yang muncul di hari besar yang berentetan dengan hari raya dan upacara-upacara besar lainnya di Bali yakni Panca Bali Krama, Nyepi, Kuningan, Bhatara Turun Kabeh tersebut…

Foto Gunung Agung Bertedung di atas adalah pemandangan Gunung Agung yang diambil pada tanggal 18 Maret 2009 pukul 17.55 Wita oleh Jro Mangku Bagiartha dari perbatasan desa Pempatan-Suter, Kecamatan Rendang, dengan kamera ponsel.

Di bawah adalah foto-foto pemandangan Gunung Agung yang di ambil sebelum dan sesudah munculnya fenomena “Gunung Agung Bertedung" tersebut.
Foto ini dibuat oleh Maria Ekaristi pada tanggal 16 Maret 2009 pukul 08.55 Wita dari jalan Dalem Puri, desa Besakih, dengan kamera digital.




Foto ini dibuat oleh Jro Mangku Nyoman Artawan pada tanggal 18 Maret 2009 pukul 18.12 Wita dari pelataran Pesucian, sisi kiri Pura Penataran Agung, Besakih dengan kamera ponsel.


Sekadar catatan, menurut para Pemangku di Pura Agung Besakih, setiap kali ada upacara besar di pura tersebut, selalu ada fenomena menakjubkan yang terlihat di kawasan puncak Gunung Agung. Yang paling kerap adalah fenomena cincin awan melingkari kepundan gunung tertinggi di Bali itu.

On Labels: , | 0 Comment

Menjelang upacara agung Panca Bali Krama di Pura Besakih, pendakian ke Gunung Agung, lewat jalur mana pun, ditutup untuk umum. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian kawasan agar tak mengganggu kekhidmatan pelaksanaan upacara yang diselenggarakan sepuluh tahun sekali itu. Penutupan dilakukan hingga tanggal 27 April 2009 saat diselenggarakannya upacara Mejauman sebagai penutup rangkaian acara.Pada saat itu rombongan Pemangku akan mendaki ke puncak gunung Agung dan patirthaan Giri Kusuma di dekat puncak untuk menghaturkan sesaji.

Penyucian kawasan Gunung Agung telah dilakukan sejak upacata Ngaku Agem dilakukan pada Jumat (12/12/2008) lalu. Setelah upacara tersebut, serangkaian upacara yang kait berkait akan diselenggarakan di Pura Besakih selama selama 136 hari.

Secara sederhana pertimbangan tidak mengijinkan pendakian ke Gunung Agung adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang dapat menodai kesucian kawasan. Jangankan di Gunung Agung, tempat di mana upacara besar tersebut akan diselenggarakan, di wilayah lain saja di Bali upacara yang berkaitan dengan kematian (ngaben) dibatasi selambat-lambatnya tanggal 13 Pebruari 2009. Sedangkan bagi yang meninggal setelah batas waktu tersebut, masih diberikan kesempatan pelaksanaan pengabenan 'dadakan' selambat-lambatnya tanggal 20 Pebruari 2009. Setelah tanggal tersebut sampai tanggal 27 April 2009, tidak upacara ngaben diperbolehkan.

Bila ada yang meninggal setelah tanggal 20 Pebruari 2009 dimintakan untuk dikubur. Perjalanan ke kuburan dilaksanakan pada sore hari setelah matahari terbenam.


On Labels: , | 0 Comment

Trekking atau mendaki gunung adalah satu aktivitas wisata alam yang cukup mengasyikkan. Jenis aktivitas ini membuat kamu menjadi dekat dengan alam. Di Bali cukup banyak jalur trekking yang dapat kamu jajal. Semua jalur tersebut menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.

Trekking ke Gunung Agung
Gunung Agung adalah gunung tertinggi di Bali. Tingginya sekitar 3.031 meter dari permukaan laut. Gunung ini berada di wilayah kabupaten Karangasem, di Bali bagian timur. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa. Oleh karena itu, mereka menjadikannya sebagai tempat kramat yang disucikan. Namun demikian, gunung yang terakhir kali meletus pada tahun 1963 ini tetap tebuka untuk didaki.

Gunung Agung memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang terkadang mengeluarkan asap dan uap air. Dari Pura Besakih gunung ini nampak seperti kerucut yang runcing. Padahal sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.

Dari puncak gunung Agung kamu dapat melihat puncak Gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sama-sama tertutup awan.

Jalur Pendakian ke Gunung Agung
Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu :
• jalur selatan, dari Selat lewat Sangkan Kuasa.
• jalur tenggara, dari Budakeling lewat nangka
• jalur Barat daya, merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki, yaitu dari Pura Besakih.

Untuk menghormati kepercayaan setempat, disarankan bagi para pendaki untuk tidak membawa makanan berbahan sapi, karena areal gunung ini sangat disucikan.


Trekking ke Gunung Batur
Gunung Batur berada di wilayah Kabupaten Bangli. Tingginya 1.717 meter di atas permulaan laut, dan tergolong gunung berapi yang aktif. Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung ini memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 kilometer dan merupakan salah satu yang terbesar dan terindah di dunia. Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 meter hingga 2152 meter. Di dalam kaldera pertama terbentuk kaldera kedua yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang tujuh kilometer.

Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Sejak tahun 1804, Gunung Batur telah meletus sebanyak 26 kali. Letusan paling dahsyat terjadi tanggal 2 Agustus-21 September 1926. Letusan Gunung Batur itu membuat aliran lahar panas menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur. Letusan terakhir terjadi tahun 2000.
Pendakian ke gunung Batur menjanjikan pesona yang tiada tara saat kamu tiba di puncak menjelang matahari terbit. Pada saat itu, kamu akan menyaksikan keindahan alam Bali yang disirami cahaya pagi. Selain hamparan danau Batur, dari titik yang sama kamu dapat menyaksikan gunung Agung yang menjulang anggun, bahkan gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok.

Starting point pendakian ke gunung Batur biasanya di depan Pura Jati, Toya Bungkah Kintamani. Biasanya, langkah pertama telah diayunkan pada sekitar pukul 04.00 pagi. Dengan langkah normal, perjalanan ke pucak akan memakan waktu selama dua jam.

Biaya
Jika melakukan trekking dengan biro perjalanan, untuk satu kali trip, kamu dikenakan biaya sekitar Rp 550 ribu per orang. Harga tersebut sudah termasuk transfer dari dan ke hotel, pemandu, lampu penerangan selama pendakian, air mineral, buah, tiket masuk obyek air panas dan menggunakan pemandiannya, makan siang, dan donasi-donasi.

Ada juga yang menawarkan paket menginap dengan harga Rp 750 ribu per orang (minimal dua orang). Harga itu sudah termasuk transfer dari dan ke hotel, minuman selamat datang, makanan ringan, makan malam, soft drink, pemandu, lampu penerangan selama pendakian, air mineral, kamar standar untuk dua orang, makan pagi ala gunung, buah, tiket masuk obyek air panas dan menggunakan pemandiannya, makan siang dan donasi.

Two in One Trekking: Gunung Agung dan Gunung Batur
Jika kamu mau melakukan trekking ke dua gunung sekaligus, mungkin jadwal berikut ini dapat kamu jadikan pegangan.

Hari pertama
Menujulah Kintamani. Kamu dapat menginap di salah satu hotel yang terdapat di Toya Bungkah, di kaki gunung Batur. Beberapa hotel di situ menawarkan fasilitas beredam di kolam-kolam air panas alami.

Hari Kedua
Pagi-pagi sekali memulai pendakian ke puncak gunung Batur untuk melihat pemandangan indah saat matahari terbit. Setelah menikmati pemandangan Kintamani dana danau Batur, kamu balik ke Toya Bungkah. Kamu bisa melancong dulu ke obyek wisata di sekitar danau batur. Atau, berendam di kolam air panas untuk relaksasi. Menjelang sore, berangkatlah ke Besakih atau ke Pasar Agung melalu jalur Penelokan-Rendang. Selanjutnya kamu bermalam di salah satu tempat yang kamu pilih sebagai base camp. Dari Toya Bungkah, perjalanan ke kedua tempat tersebut memakan waktu antara tiga sampai empat jam.

Hari Ketiga
Pagi-pagi sekali mulailah berangkat menuju puncak gunung Agung. Jika tepat memperhitungkan waktu, kamu akan dapat menikmati matahari terbit dari puncak gunung tertinggi di pulau Bali itu. Dengan langkah normal, kamu akan tiba kembali di base camp Pasar Agung atau Besakih pada sore hari. Kamu bisa langsung beranjak menuju Kuta atau tempat lain di mana kamu merencanakan untuk tinggal selanjutnya.

Jika kamu mempercayakan pengaturan pendakian tersebut kepada biro perjalanan, mereka akan meminta bayaran sekitar Rp 2.600.000 per orang dengan peserta minimal dua orang. Harga itu sudah termasuk transfer hotel di Kuta/Sanur/Nusa Dua/Ubud, juga termasuk porter, penunjuk jalan, biaya masuk ke Taman Nasional Gunung Agung, peralatan pendakian, sleeping bag, alat memasak, matras, lampu badai, makanan, asuransi. Di luar itu, akan dikenakan tambahan biaya lagi.

Perlengkapan Penting
Lotion peredam sengatan cahaya matahari (sun block), topi, kaca mata pereduksi cahaya matahari (sun glasses), kamera, handuk kecil, T-shirt, celana panjang, jaket tebal, jas hujan, tongkat.

Jalur Trekking Lain
Selain dua tujuan di atas, masih ada jalur trekking yang lain yang tak kalah mengasyikkannya. Bahkan beberapa jalur di antaranya melewati alam pedesaan Bali sehingga kamu dapat menyaksikan dari dekat bagaimana kehidupan masyarakat pedesaan di Bali sehari-hari.

Tujuan-tujuan trekking tersebut antara lain:
- Gunung Batukaru
- Puncak Mangu
- Hutan Bedugul
- Danau Tamblingan
- Danau Buyan


On Labels: , , , , , , | 0 Comment



Gunung Agung adalah Gunung tertingi di Bali. Masyarakat Bali meyakini bahwa gunung ini merupakan tempat suci, tempat bersemayamnya para dewa. Gunung Agung salah satu gunung yang masih aktif di Pulau Bali, letusan terakhir terjadi pada tahun 1963 yang mengakibatkan kehancuran terutama di Kabupaten Karangasem. Di lambung gunung yang memiliki ketinggian 3.014 meter ini terdapat Pura Besakih, sebuah kompleks pura terbesar di Bali.

Gunung Agung merupakan obyek wisata petualangan yang sangat menarik.

On Labels: , , | 0 Comment