Gresik United In Future, Good Suggestion for You

Showing posts with label Dompu. Show all posts
Dompu...
Kampung halaman ku.. menyimpan banyak keindahan...
Kemarin sore, sehabis hujan, aku jalan2 naik motor bersama adikku. Kami melewati sawah yang ada di sepanjang jalan baru. Pemandangan yang indah. Disertai udara yang sejuk.
Waaaah.. aku baru menyadari ternyata setiap sudut dompu itu menyimpan banyaaaaak keindahan. Tidak hanya pantainya. Tetapi juga sawah-sawahnya.
Padahal sawah ini terletak tidak jauh dari rumah ku.
Akhirnya, setelah menemukan tempat yang pas, aku meminggirkan motorku, dan berhenti.
Setelah itu?
Foto-foto donk! Hahahahaha :D
Ini fotonya

Di bawah ini adalah foto-foto sawah yang ku potret menggunakan kamera HP ku.






Hmmm, sawah ini menyimpan banyak kenangan untuk ku.
Dulu, saat hari sabtu sepulang sekolah, aku dan teman-temanku suka bermain di sawah ini. Biasanya yang dilakukan kami saat di sawah ini adalah foto-foto (always), mencari keong sawah (atau dalam bahasa daerah ku Umpu), dan memetik kangkung yang tumbuh di pinggir-pinggir sawah. Dengan masih menggunakan seragam sekolah, kami masuk ke dalam kubangan lumpur, mencari keong. Bahkan sampai ada temanku yang terpeleset di sawah. Hahahaha.. Hal ini sangat mengasyikan.
Ini foto ku dan teman-temanku saat di sawah.

Memetik kangkung


Berburu Keong


Setelah semua kangkung dan keong dirasa cukup, akhirnya petualangan kami hari itu pun harus berakhir. Kami segera menuju ke rumah ku. Dan keong dan kangkung yang kami daparkan itu kami racik sedemikian rupa sehingga menjadi seperti ini:

Tumis kangkung ala kita-kita


Keong bumbu bali ala kita-kita

On Labels: , | 0 Comment

Sebelum aku bercerita panjang lebar tentang apa aja yang ada di Dompu, ada baiknya kalau kita berkenalan dulu dengan yang namanya Dompu. Karena ada pepatah yang mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”.

Kabupaten Dompu, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Dompu. Kabupaten ini berada di bagian tengah Pulau Sumbawa. Wilayahnya seluas 2.321,55 km² dan jumlah penduduknya sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat, Kabupaten Bima di utara dan timur serta Samudera Hindia di selatan.

Dompu terkenal sebagai penghasil susu kuda liar dan madu. Selain itu Dompu juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan keragaman genetik hewan penghasil daging misalnya kerbau rawa atau kerbau lumpur (sahe dalam bahasa Dompu) yang selama ini belum juga diketahui tingkat keragaman genetiknya dengan kerbau di daerah lain untuk menambah sumber informasi akan kekayaan plasma nutfah di Dompu akan segera dilakukan penelitian yang akan memberikan hasil nyata dari pertanyaan oleh pakar kerbau selama ini. Budaya masyarakat Dompu sangat dekat dengan Kabupaten Bima, Meskipun terdapat sedikit perbedaan dari logat dan bahasanya.

Tokoh yang berasal dari Dompu antara lain adalah Muhammad Feisal Tamin, Affan Gaffar, Burhanuddin Magenda dan beberapa lagi yang mempunyai tempat dalam pergulatan Nasional, bahkan internasional.

Administrasi pemerintahan
Pembagian kecamatan
Kabupaten Dompu dengan ibukota di Dompu terdiri dari 8 kecamatan, yaitu:

1. Dompu
2. Hu'u
3. Kempo
4. Kilo
5. Manggelewa
6. Pajo
7. Pekat
8. Woja
Serta terdiri dari 9 kelurahan, 44 desa definitif dan 4 desa persiapan.

Batas wilayah
Batas wilayah administrasi Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut:
Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima
Selatan : Samudera Indonesia
Barat : Kabupaten Sumbawa
Timur : Kabupaten Bima


Geografis
Kabupaten Dompu merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak dibagian tengah Pulau Sumbawa. Secara geografis Kabupaten Dompu terletak pada 8°6' sampai 9°5' lintang selatan dan 117°42' sampai dengan 118°30' bujur timur.
Keadaan geografis Kabupaten Dompu secara umum dapat digambarkan bahwa sebagian wilayah merupakan daerah yang bergelombang sampai berbukit dengan kemiringan tanah di atas 15% sebesar 49,97%, daerah datar 18,48% serta daerah landai sebesar 31,55% dari luas wilayah.
Kabupaten Dompu mempunyai luas wilayah 232.460 ha dengan jumlah penduduk sebanyak 193.334 jiwa atau 43.616 Kepala Keluarga. Dari luas tersebut 120.728 ha atau 51,93% merupakan kawasan budidaya (di luar kawasan hutan).

Kondisi fisik
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Dompu dapat dijelaskan sebagai berikut:
Keadaan kemiringan tanah dan ketinggian
Kemiringan tanah (lereng)
Berdasarkan data yang telah diklarifikasi dapat diketahui bahwa:
• Lereng 0-2,5% (datar) seluas 42.950 ha atau 18,48%
• Lereng 2,5-15% (landai) seluas 73.349 ha atau 31,55%
• Lereng 15-40% (begelombang sampai dengan berbukit) seluas 87,911 ha atau 37,82%
• Lereng diatas 40% (terjal) seluas 28.250 ha atau 12,15% masing-masing dari luas wilayah

Ketinggian
Ketinggian tempat dari permukaan air laut merupakan faktor yang perlu diperhatikan didalam menilai fisik suatu wilayah/daerah terutama yang berhubungan dengan penyediaan sumber daya tanah.
Bersumber pada perhitungan peta ketinggian Kabupaten Dompu pada skala 1:100.000, diperoleh data ketinggian sebagai berikut:
• Ketinggian 0-100 m dpl seluas 7.705 ha (31,28%)
• Ketinggian 100-500 m dpl seluas 107.815 ha (46,38%)
• Ketinggian 500-1.000 m dpl seluas 34.150 ha (14,69%)
• Ketinggian diatas 1.000 m dpl seluas 17.790 ha (7,65%)
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa wilayah Kabupaten Dompu terbesar berada pada ketinggian 100-500 m dpl, menyebar pada masing-masing kecamatan.

Iklim
Kabupaten Dompu termasuk daerah yang beriklim tropis dengan musim hujan rata-rata bulan Oktober sampai April setiap tahun, mempunyai tipe iklim D, E dan F (menurut Ferguson dan Smith).
Pada musim kemarau, suhu udara relatif rendah (20 °C - 30 °C) pada siang hari dan di bawah 20 °C pada malam hari.
Berdasarkan sumber data curah hujan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu selama tahun 1984 sampai dengan 1992, dapat diketahui bahwa curah hujan rata-rata per tahun sebanyak 1.038,73 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 77 hari.

Tanah air
Air sebagai sumber penghidupan utama bagi mahluk hidup, cukup tersedia di Kabupaten Dompu. Persediaan air dimaksud cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk kebutuhan pengairan bagi daerah pertanian.
Di Kabupaten Dompu terdapat 19 buah sungai besar dengan debit yang bervariasi. Pada musim hujan sering terjadi kebanjiran yang kadang-kadang merusak tanaman pertanian ataupun pemukiman penduduk.
Selanjutnya disamping 19 buah sungai besar tersebut masih ada beberapa buah sungai kecil serta mata air yang berair sepanjang tahun sebagai sumber penghidupan masyarakat.

Geologi
Berdasarkan peta Geologi Pulau Sumbawa keadaan geologi di Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut:
1. Endapan permukaan, menyebar diseluruh wilayah kecamatan dengan luas areal 11.602 ha atau 5% dari luas wilayah. Endapan permukaan terdiri dari kerikil, pasir dan lempung.
2. Batuan gunung api, terdiri dari gunung api muda, hasil gunung api tua dan lebih tua. Tersebar di wilayah Kecamatan Pekat, Kecamatan Kempo dan Kecamatan Dompu bagian timur. Luas areal 113.557 ha atau 48,85% dari luas wilayah Kabupaten Dompu.
3. Batuan endapan, lempung tufan, tersebar di wilayah Kecamatan Pekat dengan luas areal penyebaran 1.562,5 ha.

Jenis tanah
Jenis tanah dijadikan sebagai dasar pemanfaatan tanah, terutama untuk menentukan jenis tanaman yang cocok sesuai dengan jenis tanahnya dan juga menentukan sifat fisik, yaitu kepekatan terdapat erosi sehingga sangat penting dalam menentukan fungsi lindung.
Berdasarkan peta Propinsi Nusa Tenggara Barat diperoleh data bahwa jenis tanah yang ada di Kabupaten Dompu antara lain kompleks litosal mediteran coklat, kompleks renzina dan litosal dengan luas areal 63.460 ha.

Sumber: Wikipedia

On Labels: | 0 Comment

Akhirnya.. Liburan semester tiba. Saatnya melakukan ritual yang selalu di lakukan (tdk semua) mahasiswa rantauan. Yaitu.. Pulkam alias Pulang Kampung. Setelah berbulan-bulan hidup di kota orang akhirnya bisa juga kembali ke rumah berkumpul bersama keluarga. Senangnya ^^,
Hmmm, tapi belum selesai sampai di disitu. Nanti, setelah pulkam biasanya ada sesuatu yang wajib dibawa, yaitu... OLEH-OLEH.

Teman-teman kuliah ku, temen kos, dan teman satu daerah yang tidak pulang berpesan kepadaku :
“ JANGAN LUPA OLEH-OLEHNYA YA... Yang khas daerah Dompu. “

Hmm.... Aku bingung, sebenarnya yang khas Dompu apa ya???
Kalau palembang punya mpek-mpek, Jogja punya gudeg, dan Garut punya Dodol. (Temenku ada yang bilang, “ Nanti balik bawa Sasando ya.. “ Hey, sasando itu di NTT. Rumah ku itu di NTB.)
Terus yang khas Dompu apa donk?

Uta mbeca maci (sayur bening)? Di daerah lain juga ada.
Palumara? Denger-denger itu makanan berasal dari makasar.
Akhirnya, untuk menjawab pertanyaan yang membuatku tidak bisa tidur tujuh hari tujuh malam ini, *lebay :P* , aku pun mencoba untuk mencarinya di mbah google.
Dengan keyword “ Makanan khas Dompu “

Satu persatu aku buka halaman demi halaman, dan akhirnya...
I found.............. NOTHING!!!!
Sepertinya sebelumnya belum ada orang yang menjelaskan secara rinci apa aja makanan khas dompu. Yah, mungkin ada, tapi itu belum secara khusus.
Baiklah, mungkin Allah memang menakdirkan aku untuk membuat postingan tentang macam-macam makanan khas Dompu.

1. Timbu dan Dahi.
Timbu dan Dahi adalah salah satu makanan turun temurun dari Dompu yang sangat enak dan mempunyai rasa yang khas. Seperti rasa Timbu yang gurih dan lunak sedangkan Dahi yang rasanya kecut-kecut manis akan membuat lidah orang Dompu ketagihan memakannya.
Timbu terbuat dari bahan beras ketan putih, santan kelapa dan garam. Cara membuatnya yaitu bahan-bahannya dicampur lalu direndam terlebih dahulu selama setengah jam. Kemudian ditiriskan, setelah kering di masukan kedalam batang bambu yang sudah dibersihkan dan masukan daun pisang ke dalam batang bambu bersamaan dengan ketan putih yang sudah ditirskan lalu tutup rapat diatas batang bambu dan langsung dibakar sampai batang bambunya berwarna hitam atau gosong.
Sedangkan Dahi terbuat dari beras ketan hitam yang dimasak setengah matang dan dianginkan atau dalam bahasa Dompu dikacolu sampai dingin kemudian ditaburi dengan ragi yang sudah dihaluskan dan dibungkus rapat-rapat dengan menggunakan baskom/panci lalu disimpan selama satu sampai dua hari.
Timbu dan Dahi sangat enak bila kita memakannya pada malam atau pagi hari sesudah memakan nasi karena dianggap dapat memberikan kehangatan dalam tubuh kita. Tetapi apabila kita terlalu banyak memakan Dahi akan menyebabkan perut kita sakit.
Sumber : Tugas adek ku :)

Aku sudah mencoba mencari gambarnya di internet. Tapi apalah daya, yang ku dapat gk trlalu jelas. Tetapi lebih baiklah daipada gk ada.
Ini gambar dari timbu






Terus, kalau udah di potong-potong jadinya gini :







2. Abon Ikan Marlin

Hmm.. Menurutku Abon ikan Marlin ini bisa menjadi ciri khas dari Dompu. Kota Dompu berada tidak jauh dari laut, sehingga tidak sulit untuk mendapatkan seafood seperti ikan.
Bentuknya sama dengan abon sapi dan ayam. Yang membedakannya adalah rasanya, karena terbuat dari ikan laut.
Dan karena ini juga terbuat dari ikan marlin.
Waktu itu aku permah menawarkan teman kos dan teman kuliah ku abon ikan ini.
Mereka bertanya, “ Ini abon apa? “
“ Ikan Marlin. “
“ Ikan Marlin? Gak pernah dengar... “
Gubrak !!!! Di malang gak ada ikan marlin atau ada, tapi namanya beda? Hmm.. Atau karena malang itu berada di Daerah pegunungan jadi susah mendapatkan ikan laut ya?
Terserah deh. Yang penting Abon ikan Marlin itu menurut ku enak.

3. Sepi
Ini bukan sepi yang berarti tenang. Cara bacanya juga menggunakan “E” lebar ya, bukan “E” kepepet. Sepi ini adalah jenis makanan yang berasal dari udang kecil. Dan terbuat dari bumbu-bumbu ( apa aja ya? Gak tau. :D ) Biasanya sepi ini dicolek sambil dengan ikan. Rasanya??? Hmmm.. Mantaap!!! Ada manis, asin, asem, gurih, dan PEDAS!
Berhubung sepi ini makanan yang mudah basi, kayaknya gak cocok deh dijadikan oleh-oleh. Kecuali, sepi kering, yang waktu itu pernah aku makan bersama teman satu daerah ku yang kuliah di Malang. Bagi yang alergi udang, jangan coba-coba makan sepi ini.

4. Doco Fo’o
Yaitu sambel yang terbuat dari irisan tomat, timun, daun kemangi, cabe rawit, bawang merah, mangga muda (mmm...), dan garam tentunya. Jadi, semua bahan tadi di campur dan di peras2, supaya asem dari mangganya keluar. Dan.. Taraaaaa... Jadilah doco Fo’o. Rasanya rame. Pedas dan asem yg lebih ditonjolkan. Lebih nikmat kalau dimakan bareng ikan bakar. Terutama bandeng bakar ( kesukaan ku :) )
Ngetik postingan ini sambil ngebayangin makanannya bikin air liur ku menetes :DDD

5. Susu Kuda Liar!
( # Kenapa pke tanda seru di belakangnya?
* Namanya juga liar.. :DDD )
Seperti namanya. Minuman ini adalah susu dari kuda liar. Daerah NTB, termasuk Dompu, merupakan penghasil susu kuda liar. Mungkin ada yang tanya, kenapa harus susu kuda liar sih? Kan sudah ada susu sapi.
Jawabannya adalah, karena sapi ingin membagi anak susuannya untuk kuda ( hey, siapa maksudmu anak susuan itu??? )
Hehehe.. bukan.. bukan.. karena, usut-usut, susu kuda itu mempunyai banyak manfaat. Seperti bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, sehingga dapat mengobati penyakit dan mencegah timbulnya penyakit, dan masih ada lagi lainnya.
Untuk tahu lebih lengkapnya tentang susu kuda liar bisa dilihat di sini dan di sini.
Susu kuda sendiri rasanya asem, mungkin seperti yoghurt (padahal aku belum pernah minum, gak berani.. hehehe ). Jadi, kalau mau mengkonsumsinya, bisa ditambahkan madu.
Untuk harga, susu kuda termasuk mahal. Kenapa? Ya karena prosesnya itu cukup rumit dari yang mulanya berada di dalam tubuh kuda hingga berada di dalam botol.

6. Madu
Di semua daerah kan ada madu? Ya.. betul sih, Cuma madu dompu itu mempunyai keunggulan.
Ini dia...
Madu Hutan Organik adalah
Madu Dompu mempunyai kualitas yang tinggi dan merupakan madu alam ( hutan) terbaik di Nusantara yang banyak memiliki manfaat untuk kesehatan masyarakat. Madu dompu yang diproduksi oleh Kelompok Tani Hidup Bersama merupakan satu-satunya madu organik di Indonesia yang dihasilkan dari proses budidaya menggunakan jenis pakan lebah madu yang jarang dijamah manusia karena adanya sistem kearifan lokal yang melarang menebang pohon atau jenis kayu tertentu. Seperti halnya susu kuda liar, Madu Dompu juga telah mendapatkan sertifikat organik dengan No Registrasi 015/ INOFICE/ 2008, dengan merk dagang ” MADU ORGANIK/ CENDANA/ WUNTA LUHU” .

Sumber : http://indonetwork.web.id/susukudamadu_organik/1336854/madu-hutan-organik.htm

Bangga deh jadi orang Dompu. :)
Sebenarnya masih banyak yang khas-khas dari Dompu, tetapi mungkin di lain kesempatan aku bisa share ke kalian.
Sampai jumpa di postingan selanjutnyaaaaaa.. :)

On Labels: | 0 Comment