Gresik United In Future, Good Suggestion for You

Showing posts with label Belanja Oleh-oleh. Show all posts
Banyak ragam oleh-oleh yang bisa dibawa pulang selepas liburan di Bali. Ada benda kerajinan, aksesoris, fesyen, penganan, buah olahan, minuman atau T-Shirt. Tinggal masuk ke toko-toko kerajinan di sekitar tempat wisata atau di pusat oleh-oleh, semua bisa Anda dapatkan. Di luar itu, ada juga jenis oleh-oleh lain yang menarik, yakni kartun wajah. Cara mendapatkannya, bisa langsung digambar di depan kartunisnya, bisa juga hanya menyerahkan foto. Beri arahan kartunisnya untuk menambahkan nuansa tertentu pada foto Anda, selang sehari Anda langsung mendapatkan hasil yang Anda ingini.

Itu kartun untuk diri sendiri. Bagaimana jika kartun itu untuk oleh-oleh? Sama saja. Serahkan saja foto teman atau kerabat yang akan anda oleh-olehi, sang kartunis akan mengolah foto tersebut. Agar menarik, Anda bisa meminta
foto tersebut diberi latar belakang Bali atau nuansa tertentu yang Anda sukai.

Di Bali, tempat untuk membuat foto kartun tersebut ada beberapa, di antaranya di Bogbog, Jangkrik85 dan Putu Ebo Illustration. Bogbog bermarkas di Jl. Veteran No. 39 A Denpasar. Di sana anda dapat membuat kartun wajah dengan tarif Rp 300 ribu. Jika ingin menambahkan wajah lain, Anda diminta biaya tambahan sebesar 50 persen dari tarif. Untuk hasil yang anda inginkan anda tinggal menyantumkan apakah gambar yang anda ingini sedang melakukan hobi, sesuai pekerjaan, mengenakan kostum tertentu, pada event tertentu, dengan latar belakang tertentu atau dikosongkan untuk tandatangan teman-teman.

Jangkrik85
juga demikian. Temui petugasnya di outlet mereka dan buat pesanan. Oulet mereka tersebar di Sunset Road, GWK, Central Parkir Kuta, Carrefour Bali, Centro Bali, Hardy’s, Plaza Bali, dan lain-lain. Begitu pula Putu Ebo Illustration. Anda tinggal mendatanginya dan mengajukan pesanan. Markasnya, di Jl. Cekomari Perum seroja Permai Blok III/23 Denpasar.

Khusus untuk Putu Ebo Illustration, jalan-jalan Bali memiliki harga khusus. Ia yang bisanya membandrol kartunnya seharga Rp 300 ribu, memberikan harga menarik bagi pembaca jalan-jalan bali yakni sebesar Rp 200. Hasilnya berupa file .jpg yang akan dikirimkan ke e-mail Anda. Alamat pesanan ke ekaristi@gmail.com.

Contoh karya Putu Ebo Illustration





On Labels: | 0 Comment

Memang masih relatif baru, namun perkambangan industri batik di Bali begitu pesat. Barangkali karena Bali menyimpan banyak potensi motif dan desain lokal. Puluhan desain batik khas Bali telah lahir. Dari yang berharga murah hingga yang selangit. Sejauh ini, harga pasaran rata-rata batik tulis yang beredar di Bali Bali yang berkualitas bagus berkisar antara Rp 350 ribu hingga Rp 2 juta. Tingginya harga tersebut karena batik-batik tersebut dibuat dari kain bermutu dan digambar langsung dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami seperti yang dibuat oleh Ida Ayu Pidada (dengan merek "Batik Wong Bali") atau oleh A.A. Inten Trisna Manuambari (dengan merek "Diamanta").

Itu yang berkualitas “wah”. Kalau yang berkualitas busana hari-hari, harganya tidak sampai setinggi itu. Paling-paling kisarannya antara Rp. 15 ribu hingga Rp. 75 ribu.

Batik sendiri merupakan hasil kerajinan yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak berabad-abad lalu, khususnya di Jawa. Istilah “batik” konon berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik"yang berarti membuat titik. Secara bebas, kata “batik” merujuk pada teknik pembuatan corak dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna berupa malam (wax), yang diaplikasikan di atas kain. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, dan wol. Jika ada kain batik yang pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik di atas kain tersebut dinamakan kain bercorak batik, bukan kain batik. Kain macam itu biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak.

Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati – Gianyar, dengan teknik tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara --sebagai bahan kain maupun udeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang maju. Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain.

Tips Memilih Kain Batik
Di toko-toko kerajinan dan toko kain di Bali, banyak dijual kain batik dengan berbagai corak dan kualitas. Untuk memudahkan memilih agar sesuai antara uang yang kamu keluarkan dengan kualitas barang yang kamu dapatkan, kenalilah terlebih dahulu jenis-jenis batik yang ada. Sekali lagi, dari segi teknik pembuatannya, ada empat jenis kain batik yang dijual orang, yaitu: batik tulis, batik cap, batik kombinasi tulis-cap, batik printing, dan batik cabut (perpaduan teknik printing dan tulis).

Untuk mengetahui apakah sehelai kain batik yang kamu pegang merupakan batik tulis atau yang lain, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan antara lain:

  • Motif pada batik tulis meskipun polanya sama tapi bentuknya tidak pernah sama persis (asimetris). Ada bagian yang lebih kecil atau lebih besar dari gambar yang lain.
  • Aksen dalam setiap gambar tidak sama besarnya
  • Motif batik tulis asli biasanya memiliki aroma yang khas, warna yang digunakan berasal dari kulit-kulit kayu, dan bahan alami lainnnya.
  • Kain Mori yang dipakai biasanya lebih berat dibanding mori untuk jenis batik lainnya.

TEMPAT MEMBELI BATIK BALI:

Diamanta Puri Kebaya & Batik
Jalan Merdeka, Renon, Denpasar

Batik Galuh
Jln Raya Batu Bulan Gianyar – Bali
Telp. (0361) 298304 - Fax. (0361) 299486

Pithecan Thropus
Jl. Legian, Kuta

Ida Ayu Pidada
http://batikwongbali.blogspot.com



On Labels: , , , | 0 Comment

Oleh-oleh kerap bikin pening saat berlibur. Juga ketika berlibur di Bali. Namun kalau di Bali, peningnya bukan lantaran susah mencari buah tangan yang hendak di bawa pulang, melainkan justeru karena begitu banyaknya pilihan. Apalagi jika waktu kunjungan terbatas sementara orang yang harus diberi oleh-oleh cukup banyak (dan dengan selera yang beragam). Untuk situasi seperti itu, satu di antara beberapa pilihan praktis adalah mendatangi gerai kaos oblong untuk membeli kaos-kaos berdesain khas Bali. Barang jenis ini bisa dipakai oleh siapa dan dari kalangan mana saja. Di Bali, gerai-gerai kaos oblong yang sudah terjamin kualitas produk dan desainnya antara lain: Jogger, Bog-bog, Jangkrik, Lebah T-Shirt, Krisna.

Jogger terletak di Jalan Raya Tuban dengan ruang pajang yang cukup luas. Tapi tempat ini bukan sekadar gerai kaos oblong. Ia adalah sebuah produsen kaos dengan desain unik yang menampilkan kata-kata jenaka. Karena itu, Jogger menyebut dirinya sebagai pabrik kata-kata.

Ada ratusan desain dengan kata-kata lucu dan konyol bisa kamu pilih di sini. Sebut saja misalnya: “Jelek bagi Anda, Belum tentu jelek bagi Andi”, “Kalau anda suka Jogger berarti anda waras, tapi kalau anda tidak suka Jogger maka anda lebih waras”; “Every day is Sunday in Bali”; “Bali bagus sejak dulu kala , Jogger jelek sejak 1980”.

Selain Jogger, kamu bisa juga mengunjungi Jangkrik85 Bali, sebuah produsen kaos dengan tag line : "Pabrik Kaos Kartun dan Karikatur". Di Jangkrik85 Bali kamu dapat menemukan kaos-kaos dengan gambar kartun yang lucu dengam karakter khas Bali. Tidak seperti Jogger yang tak membuka cabang di mana pun, Jangkrik 85 mempunyai beberapa outlet yakni di Central Parkir Kuta, Sunset Road, Ubud, Sanur, dan Centro Cartoon Corner. Di Jangkrik85 Bali, selain melihat-lihat produk yang dipajang, pengunjung dipersilahkan untuk menyaksikan proses produksi di “bengkel jangkrik” yang terdapat di luar gerai. Di situ kamu bisa menyaksikan langsung proses produksi kaos Jangkrik85 Bali dari sejak pembuatan desain hingga pencetakan.

Sebagai bentuk kebanggaan terhadap kartun, Jangrik85 Bali mendirikan Museum Kartun Karikatur Indonesia, sebuah museum kartun pertama di Asia Tenggara.

Lain Jangkrik85 Bali, lain pula Bog-Bog Bali Cartooon. Sekalipun keduanya sama-sama mengusung kartun sebagai andalan produk mereka. Kalau karakter kartun milik Jangkrik85 Bali melulu mengangkat kejenakaan, Bog-Bog mengimbuhi rasa humor tersebut dengan pesan-pesan budaya dan lingkungan. Maklum, Bog-Bog merupakan markas tempat berkumpulnya para kartunis Bali yang peduli terhadap lingkungan dan budaya Bali. Komunitas kartunis ini dimotori oleh Jango Pramartha, Presiden Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti), yang getol memunculkan bibit kartunis Bali melalui majalah khusus kartun yang bernama Bog-Bog pula. Cece Riberu yang menjadi tulang punggung Jangkrik85 Bali pun adalah “alumni” majalah yang mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai majalah kartun pertama Indonesia yang menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia ini.

Kata “bog-bog” dalam bahasa Bali berarti bohong. Dalam bahasa Eropa Timur, kata itu berarti Tuhan. Tapi dalam bahasa Inggris slank, kata itu sama dengan toilet. Sedangkan dalam bahasa Australia slank berarti lumpur.

Gerai kaos Bog-Bog terletak di jalan Veteran No. 39 A Denpasar. Sekitar 700 meter dari patung Catur Muka yang merupakan titik nol kilometer kota Denpasar.

Selain tiga di atas, masih ada dua gerai/produsen kaos berdesain khas Bali yakni Krisna dan Lebah T-shirt. Krisna, serupa dengan Jangkrik85 Bali. Ia mengeksplorasi kejenakaan dalam karakter khas Balinya. Sedangkan Lebah T-Shirt mengandalkan ketajaman kritik sosialnya. Desain kaos keluaran Lebah T-Shirt misalnya berupa cover majalah Playboy dengan pesan mengkritisi keganjenan gerakan anti pornografi di Indonesia.

Outlet Krisna terletak di Jalan Nusa Indah dan jalan Nusa Kambangan, Denpasar. Sedangkan gerai Lebah T-Shirt terletak di Centro Discovery Shopping Mall dan Bandara Ngurah Rai.

Di luar perbedaan dari semua gerai/produsen kaos oblong khas Bali di atas, ada kesamaan di antara mereka: desain mereka tak hanya dipajang di kaos, tetapi juga di mug, gantungan kunci, pin, bros, sandal jepit, dan banyak lagi.

On Labels: | 0 Comment

Pasar Sukawati adalah pasar paling popular di Bali. Namanya ngetop banget hingga ke mancanegara. Pasar ini dikenal sebagai tempat membeli barang-barang kerajinan dengan harga murah.

Pasar Sukawati terletak sekitar 30 kilometer di timur Denpasar, sekitar 40 menit drive dari Kuta. Letaknya di pinggir jalan raya Sukawati yang merupakan akses utama dari Denpasar menuju Gianyar. Gampang banget nyarinya. Kalau kamu dari arah Denpasar, pasar seni ada di sebelah kiri jalan dan pasar tradisional di sebelah kanan jalan. Di pasar seni ada ratusan pedagang seni berkumpul menjajakan barang kerajinan, mulai dari patung kayu, lukisan, kaos, celana pendek, tas, sandal, dan banyak lagi. Motifnya unik dan khas Bali.

Harga barang di sini relatif murah. Tapi, tetap saja kamu terkena hukum wajib nawar sebab biasanya para pedagang di sini selalu membuka harga tinggi untuk semua jenis barangnya. Kalau tertarik, jangan ragu, langsung ajukan penawaran setengah harga. Mereka nggak marah, kok. Biasanya mereka akan meminta kamu untuk menaikkan harga tawaranmu sembari mengajukan harga yang lebih rendah. Tapi, meskipun dibolehken menawar sebebas-bebasnya, begitu kamu mengajukan penawaran dan disetujui, kamu nggak boleh membatalkannya. Pedagangnya akan marah besar. Makanya, begitu mereka menurunkan harga barangnya, jangan langsung mengalah. Bertahanlah. Naikkan penawaranmu setahap demi setahap. Misalnya, dari Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu sampai tawaran kamu mentok. Kalau nggak dikasih, minggat saja. Kalau penawaran kamu masih dianggap menguntungkan oleh pedagangnya, maka mereka akan memanggilmu dan menyerahkan barangnya seharga tawaranmu. Kalau nggak dipanggil lagi, artinya tawaran kamu sudah mengancam modal mereka. Angka terendah yang ditawarkan oleh si pedagang itu bisa kamu jadikan patokan untuk menawar di tempat yang lainnya. Asyik, kan!

Belanja murah di Sukawati juga harus tetap memperhatikan kualitas barang. Cek dengan teliti kondisinya, jangan sampai ukurannya tidak sesuai dengan yang terjahit di label, mutu jahitannya jelek atau ada aksesoris yang lepas. Bila perlu, coba langsung di sana.

Karena pasar Seni Sukawati terlalu padat dan macet, maka dibangunlah pasar seni yang lain yakni pasar seni Guwang. Letaknya masih di seputar Sukawati juga. Persisnya, sekitar dua kilometer sebelah selatan pasar Sukawati yang lama.

Barang seni yang dijual di sini juga hampir sama dengan yang ada di pasar seni Sukawati. Harganya juga memper-memper. Pakaian adat Bali, kerajinan tas, sandal, bed cover, baju dengan motif Bali, celana, dan banyak lagi, semuanya sama dengan yang dipajang di Pasar Seni Sukawati. Cara menawar dan aturan-aturan tak tertulisnya pun sama. Pendek kata, semua sama. Like coconut cutting two alias ibarat pinang di belah dua! (istilah ini adalah joke para pemandu wisata untuk meledek teman mereka yang bahasa Inggrisnya buruk).


Perhatian!

Meskipun buat oleh-oleh, pilihlah yang terbaik. Berhati-hatilah membeli pakaian berwarna di pasar Sukawati atau Guwang. Yakinkan warna pakaian itu nggak akan luntur. Kalau sudah terlanjur beli, waktu mencuci pertama kali, jangan campur pakain tersebut dengan pakaian lainnya terutama yang berwarna putih. Seringkali baju dengan warna dan motif bagus punya ‘perangai’ yang buruk: memaksa baju lain berwarna seperti dirinya.




On Labels: , , | 0 Comment

Di Denpasar terdapat banyak pusat perbelanjaan. Di wilayah Sunset Road, terdapat hyper market yang menyediakan berbagai barang kebutuhan dari sayur hingga elektronik.

Di kawasan Jalan Teuku Umar kamu dapat menjumpai deretan toko-toko elektronik terutama telepon seluler. Kalau telepon selular atau alat-alat elektronik kamu bermasalah, datanglah ke kawasan ini. Cuma, untuk kasus kerusakan yang berat, mereka akan meminta waktu cukup lama karena telepon selular kamu akan dikirim ke Surabaya atau Jakarta. Kalau kamu orang Jakarta, bisa jadi kamu sudah sempat sekolah sebulan tapi barang kamu masih nyangkut di Denpasar…

Di Pasar Kumbasari, yang terletak tak jauh dari lapangan Puputan Badung kamu dapat berbelanja berbagai jenis barang yang menarik. Pasar tradisional tersebut cukup lengkap. Bahkan terlengkap di Bali. Di sebelah timur dan utara pasar terdapat kompleks toko tekstil. Di situ ada juga toko barang antik. Kalau kamu ingin membeli bebek yang masih hidup, di sini banyak tersedia dengan harga yang relatif murah. Siapa tahu, secara iseng gitu,loh!

Di kawasan Jalan Nusakambangan, terdapat pusat oleh-oleh seperti T-Shirt, Kain Pantai, sandal, gantungan kunci, bed cover, celana dan baju pantai, jajanan, dan banyak lagi, dengan harga yang relatif murah.

Di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro terdapat empat mall yaitu Matahari, Ramayana, Tiara Dewata dan Rimo. Rimo adalah mall khusus untuk barang-barang komputer, kamera, gadget, software, dan perlengkapan elektronik lainnya. Datanglah ke kawasan ini kalau kamu membutuhkan atau punya masalah dengan peralatan elektornik kamu di saat asyik berlibur.



On Labels: , | 0 Comment