Tanggal 24-25 November 2009 kembali aku mengikuti seminar dan lokakarya, yaitu seminar dan lokakarya Nasional Inovasi Sumber Daya Lahan. Seminar yang mengambil tema" Inovasi Teknologi Sumber Daya Lahan Mendukung Sistem Pertanian Industrial ini dilaksanakan di Auditorium II, Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu Bogor. Seminar dan Lokakarya ini di Buka oleh Menteri Pertanian dalam hal ini diwakili oleh Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Gatot Irianto.
Seminar yang diikuti oleh lebih kurang 300 peserta ini menghadirkan 2 makalah utama, 4 makalah penunjuang utama dan 109 makalah pendukung. Sedangkan pada pada acara Lokarya menghadirkan inovasi-inovasi teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian dan balai-balai penelitian lain dibawah BBSDLP tersebut. Seminar ini diikuti oleh peneliti berbagai instansi antara lain dari DEPTAN, DEPHUT, BMKG, LAPAN, BPN, LIPI, KLH, dll serta diikuti oleh Para pengusaha bidang Pertanian.
PembukaanPada sambutan Pembukaannya Pak Gatot Irianto menyampaikan bahwa Badan Litbang Pertanian dituntut untuk dapat menghasilkan teknologi berinovasi yaitu teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas, biayanya relatif murah dan harus lebih cepat menghasilkan.Lebih lanjut Pak Gatot menyampaikan bahwa Departemen Pertanian akan mengubah arah orientasi kebijakan menjadi pertanian Industrial.
Pak Gatot Irianto: Saat pembukaan Seminar. Dibawah nahkodahnya Badan Litbang pertanian sedang terus berpacu menghasilkan teknologi Pertanian
Berita tentang seminar di Harian Kompas terbitan 25November 2009
Pemakalah Utama: Pak Isa dari BPN (tengah) dan Pak Bonasor Sani, Komisaris Utama BRI dan Dosen Ekonomi IPB (kanan)
Melalui Perjuangan panjang akhirnya Undang-Undang tentang Lahan Pertanian Berkelanjutan telah ditetapkan yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 tahun 2009. Tentu masih panjang Pekerjaan yang harus dilakukan oleh Badan Pertanahan dan Departemen Pertanian, membuat peraturan-peraturan untuk melaksanakan UU No. 41 2009 ini.
Beberapa kebijakan Pertanahan Menunjuang Lahan pertanian Pangan Berkelanjutan dapat dilihat pada pict dibawah.
Terakhir dalam penutupnya Pak Isa menyatakan : Perlindungan Lahan Pangan berkelanjutan (LPPB) adalah langkah strategis yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Pencegahan pengalihan fungsi lahan harus multi -dimensioanal. Seperti Mengankat sektor pertanian agar disenangi petani sehingga petani tidak terdorong untuk mengalih fungsikan lahannya dan penetapan LPPB dalam rencana tata ruang wilayah kota dan Kabupaten. Reforma Agraria Merupakan program strategis bagi sektor pertanian yakni dengan membuka aset dan akses petani pedesaan
Seminar Makalah Utama Kedua : Komisaris Utama BRI
" Dukungan Asuransi Pertania terhadap Resiko Anomali dan Perubahan Iklim", ini judul makalah yang dibwakan oleh Komisaris Utama BRI sekaligus Guru Besar Ekonomi IPB , Bapak Prof Bunasor Sani. Masalah climate Insurance ini adalah isu yang sedang banyak dibahas oleh pakar-pakar ekonomi, pertanian dan iklim. Latar belakang mendasar kenapa timbul climate insurance adalah bahwa kenyataan selama ini petania adalah pihak yang selalu menjadi objek penderita dari perubahan iklim. Maka perlu upaya untuk memberikan perlindungan kepada petani. Konsepanya pun masih dikaji apakah yang diasuransikan petaninya, komoditasnya atau lahannya.
Pada makalah ini pun pak Bunasor membahas tentang gejolak ekonomi dunia dan memberikan contoh asurasi pertanian di daearah Amerika, ternyata di Amerika komoditas utama yang diasuransikan adlah tembakau.
Sesi kedua: Seminar Makalah penunjang Utama
Pada sesi ini menghadirkan pemakalah dari PT. Pusri yang membawakan makalah dengan judul " Peran BUMN Dalam Pembangunan Pertanian Menyongsong Pertanian Industrial", pemakalah kedua adalah Bapak Irsal Las Kepala BBSDLP dengan makalah berjudul Kebijakan Teknology Generation Sumber Daya Lahan Mendukung Pertanian Industrial, dan yang ketiga adalah wakil Gubernur Bangka Belitung yang membawakan makalah tentang reklamasi Lahan bekas tambang timah di Bangka Belitung menjadi lahan sawah.
Pada Pemamaparannya Pak Dadang membahas masalah pupuk dan distribusinya pasca diperbolehkannnya pihak swasta dalam distribusi pupuk. Pun dibahas masalah subsidi pupuk yang konon katanya akan di kurangi oleh pemerintah.
Kepala BBSDLP Prof. Irsal las Membahas tentang Berbagai potensi, prospek, kendala dan tantangan BBSDLP dalam menyongsong Pertanian Industrial. Beliau juga memamparkan lima sukses pertanian dan tujuh revitalisasi, tentang mitigasi perubahan iklim dan Program kerja 100 hari Departemen Pertanian yang salah satunya membahas tentang iklim.
Pembicara ketiga, Wakil Gubernur Banka Belitung menjelaskan tentang sejarah penambangan timah di bangka belitung. Di provinsi memang sangat kaya akan timahnya. Tak hanya di darat tapi juga di laut. Bahkan kata si bapak sambil berseloroh gigi orang bangka belitung cepat rusak karena kandungan timah yang tinggi pada airnya. Dan Cerita tentang timah iini mengingatkanku pada cerita Laskar Pelanginya, Andrea Hirata. Menurut pak wagub penambangan timah di Bangka Belitung telah terjadi sejak zaman belanda, 300 tahun yang lalu.
lahan-lahan yang rusak karena tambang timah ini sangat luas. Oleh karena itu sekarang Pemda Bangka Belitung bekerjasa dengan Badan Litbang Pertanian khususnya BBSDLP, sedang melakuka penelitian tentang lahan bekas tambang ini untuk dijadikan lahan sawah dan perkebunan.
Sidang Komisi
Pada sidang komisi baik hari pertama maupun hari kedua aku masuk dalam komisi C. Komisi ini adalah komisi tentang iklim, air dan lahan Rawa. Berbagai makalah tentang iklim, air dan rawa di bahas pada komisi ini baik berupa oral maupun poster.
Hari Kedua : Inovasi yang telah dihasilkan BBSDLP Pada hari kedua disidang pleno, BBSDLP menpublish Inovasi teknologi yang telah dii hasilkan. Benar-benar Luar biasa. Publish ini membantahkan argumen yang menyatakan bahwa penelitain pertanian tidak banyak memberi manfaat buat pertanian. Aku bahkan sampai merinding mendengarkan berbagai inovasi itu, luar biasa. tak pernah terfikirkan oleh ku.
BBSDLP melalui balai-balai penelitiannya yaitu Balai Penelitian Tanah di Bogor, Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrology di Bogor, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian di Jakenan Pati dan Balai Penelitian Rawa di banjar Baru Kalsel, telah memberikan sumbangsihnya buat pertanian Indoensia. tentu Tantangan Kedepan Semakian Besar. Selamat Berkarya buat para peneliti-Penelitinya.
Salut Buat Panitia
Inilah seminar yang luar biasa menurutku, mampu menghadiekan peserta dengan jumlah yang luar biasa dan berasal dario berbagain instansi. Salut Buat Panitia....Good work. Satu hal baru yang kulihat diseminar ini panitia memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentant seminar maupun tentang materi untuk pembicara ,melalui SMS yang langusng terpampang dilayar.