Gresik United In Future, Good Suggestion for You

Diambil dari kolom ‘Bungklang Bungkling’, ‘Saraswati’, di harian Bali Post, Minggu, 3 Oktober 2010, oleh I Wayan Juniartha. Diterjemahkan oleh Putu Semiada.




Saraswati

Keadaan dunia sudah semakin tidak menentu; mereka yang lebih banyak mengandalkan otot yang menang, yang serakah berjaya, yang sudah terbukti bersalah tetap saja dipertahankan. Oleh karena itu Ida Betari Saraswati memutuskan untuk turun ke bumi.

Dengan mengendarai angsa Ida Betari turun mengunjungi SMU Favorite Bukan Untuk Wong Gerit (Sekolah Favorit Bukan untuk Orang Miskin). Kagum beliau mekihat murid-murid yang tersenyum dan mengenakan kebaya.

Sebaliknya murid-murid juga kagum melihat ada wanita cantik, bertangan empat dan mengendarai agsa. Biasanya kalau promosi produk, yang dipakai adalah badut dan teletubbies, sekarang malah ada yang memakai kostum jaman dulu (jadul), begitu pikir anak-anak itu.

“Karena kalian sangat taat dengan ibu, sekarang ilmu apa yang kalian mau minta pasti ibu akan berikan. Ilmu matematika, genetika molecular, fisika teoritis, kuantum nuklir, guarks, fusi dingin?”

Murid-murid semuanya pada termanggu. Wanita yang menaiki angsa ini mirip penyiar tv yang senang bagi-bagi hadiah.

“Kalau ilmu aku sudah tidak perlu lagi. Setiap ujian pasti dikasi bocoran. Jika nilai jelek, guru-guru akan sibuk mengkatrol nilai. Pkoknya aman. Ada Blackberry gratis tidak? Kalau ada aku mau,” kata murid yang berwajah buruk bertanya.

“Kalau aku sih sudah tiga punya Blackberry. Tapi kalau ditraktir shopping sepatu dan baju aku tidak menolak,” kata murid yang lainnya yang wajahnya tidak karuan.

“Berapa CC sih mesin angsanya Mbok (Mbak)? Siapa yang punya produknya? Yamaha? Suzuki? Bisa dipinjam sekali, aku mau pakai kebut-kebutan maut,” tanya murid lainnya yang kulitnya penuh luka karena tergerus aspal.

Ida Betari cuma bengong saja. Beliau lalu memutuskan untuk ke ruang guru saja unuk memberi berkah kepada para pahlawan yang selalu tidak pernah mendapat tanda jasa. Para guru sedang sibuk menghaturkan bakti.

Ratu Betara, semoga saya yang ditunjuk menjadi pimpinan proyek renovasi ruang kelas, supaya saya mendapat komisi untuk mengkredit mobil baru.”

Ratu Betara, supaya kepala sekolah kami cepat meninggal. Dia suka korupsi, tapi tidak pernah bagi-bagi.”

Ratu Betara, semoga bisnis makelar mobil dan tanah saya lancar.”

Ratu Betara, semoga selingkuhan saya tidak hamil. Jika dia tidak hamil saya akan mempersembahkan babi guling di sini.”

Ida Betara merasa gelisah dengan segala permintaan para guru yang tidak karuan. Sang angsa muntah-muntah akibat terkena vibrasi negatif permintaan serakah para murid dan guru.

Karena saking frustasinya akhirnya Ida Betari memutuskan untuk pergi menuju warung tuak. Katanya warung tuak adalah tempat orang-orang kritis dan intelektual berkumpul.

“Lho, kok ada angsa gemuk jalan-jalan, mari kita tangkap, lalu kita masak untuk teman minum tuak, seru I Wayan Basang Linggah saat melihat angsanya.

“Lho, kok ada gadis cantik di sini? Apa yang bisa abang bantu Dik? Kalau perlu diantar biar abang yang bonceng, kalau perlu tempat berteduh, biar di gubuk abang saja,” begitu kata I Made Keong Racun.

Dikiranya Ida Betari adalah seorang cewek CO yang lagi tersesat.

Lengkap sudah rasa frustasi Ida Betari. Beliau menyerah, terus beliau kembali ke Brahmaloka. I Wayan pingsan karena ditabrak angsa yang hendak terbang, sedangkan I Madé tidak bisa bicara seolah seperti dikutuk oleh Sang Hyang Aksara.