Setelah puas menikmati keindahan tanah Lombok dari puncak Rinjani perjalanan kami lanjutkan kembali turun ke Plawangan. Hm...di Plawangan tempat kami ngecamp di hari ketiga ini ternyata banyak monyet..he...mereka berkeliaran tapi tidak menggangu, tetapi akan menggganngu makanan atau sejenisnya berserakan di area itu. Berberes dan membersihkan area camp, makan siang dan segera melanjutkan perjalanan ke Danau Sagara Anak. Yaps danau Sagara Anak yang terlihat begitu indah dari Puncak Rinjani. Di Sagara anak inilah kami menikmati malam ketiga dan keempat kami.
Danau Sagara Anak dari Puncak Rinjani
Jalur dari Plawangan menuju Sagara anak cukup berbahaya, curam dan terjal serta di hiasi oleh batuan-batuan cadas yang tajam dan runcing. di bagian lain masih tersisa tanjakan yang harus kami tempuh dengan energi extra belum lagi tulang, dan dengkul yang rasanya sudah mau lepas, maklum habis muncak. Tapi mendekati danau kami melipir jalanan datar ditemani indahnya padang ilalang dan yang tak kalah indahnya adalah pemandangan danau sagara anak itu sendiri. Kami kurang beruntung karena dalam perjalanan ini hujan terus mengguyur, membuat medan terasa semakin berat.
Sedikit tentang danau Sagara Anak
Pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut di area TNGR ini terdapat kaldera yang membentuk danau Segara Anak. Di tengah-tengah terdapat gunung Barujari yang masih aktif, tempat ini juga merupakan sumber mata air panas yang dipergunakan untuk berobat, sedangkan danau Segara Anak dapat dipergunakan sebagai tempat memancing. Di sini juga terdapat tempat-tempat indah untuk berkemah terutama di tepi danau Segara Anak.
Danau Sagara Anak dan segala keindahannya
Kami memilih ngecamp dipinggir danau Sagara Anak. Bermalam di tepi Sagara Anak tentu saja sangat mengesankan. Bayang-bayang Gunung Barujari, anak gunung Rinjani yang menjadi pusat aktivitas vulkanik saat ini, menemani saya malam itu. Bulan dan gemintang menggantung tinggi di langit gelap. Dingin memang terasa menggigit, namun ikan karper dan nila bakar hasil memancing di danau plus sambal ulek, mampu “memanaskan” suasana.
Satu dari sekian banyak hasil pancingan kami
Mancing nyok...
acara di Sagara Anak
Our Camp dari kejauhan