Gresik United In Future, Good Suggestion for You


Halo Made Wijaya!

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya juga mengunjungi Pura Budha di Tanah Kilap, dekat Kuta.

Sebenarnya tidak ada maksud berkunjung ke sana pada hari itu. Kami hanya mau melihat ‘Kawasan Gambut’, dekat bandara di pesisir timur yang berlumpur. Maunya melihat-lihat komodo, tapi tidak ada. Yang punya gagasan ke sana adalah sopir sekaligus pemandu kami Dewa Cerik, karena memang tidak jauh dari sana, hanya beberapa kilometre saja. Letaknya dekat sebuah danau tempat anak-anak muda mancing. Dewa bilang bahwa ada Pura Budha Cina di sana dan merupakan salah satu dari 3 Pura Budha Cina yang ada di Bali. Nama lengkap pura tersebut adalah Griya Konco Dwipayana, dibangun pada tahun 1999. Dan sebagai penganut Budha, tentu saja kami tidak ingin melewati kesempatan ini. Dan kenyataannya pura itu memang sangat indah. Warna merah sangat mendominasi. Tentu saja di sana ada patung dan lukisan Budha dan juga bodhisattva/‘Dewi Kasih Sayang’ (Dewi Kwam In) dan Avolokitesvara yang memiliki ribuan lengan. Di sana juga terdapat patung dewi yang namanya belum pernah saya dengar sebelumnya: Tujuh Dewi Datu.

Lucu saja rasanya ketika kami melihat seekor kucing tidur di belakang papan nama patung dewi tersebut. Seolah-olah memang dialah dewi yang sesungguhnya.

Sama halnya dengan pura-pura Cina lainnya, di sini juga ada dewa-dewa Tao; ada Dewa Ong Tay Jen (patung yang wajahnya berwarna kuning) dan Ong Hu Niu Niu (merah). Disampipng itu terdapat juga pelinggih-pelinggih Hindu seperti halnya Ratu Betara Betari Hyang Lingsir dan Pengaruman Betari Ratu Kidul (Ratu Pantai Selatan). Dan tidak ketinggalan pula patung penyu ‘Bedawang Nala’ yang diapit oleh dua ekor naga, Naga Basuki dan Naga Anantaboga. Namun di pura ini tidak ada padmasana dibagian belakangnya seperti halnya di pura-pura lainnya. Yang patut dicatat yakni pada bagian pintu masuk yang mengarah ke arah danau pada bagian sisi Pura Hindu, terdapat patung kuda yang kokoh dan kapal dengan kepala naga. Asap dupa mengepul menyeliputi pura.

Dan di bagian sisi lainnya adalah Pura Hindu yang bernama Pura Luhur Candi (Narmada Tanah Kilap) Ada seorang lai-laki dengan bangganya mengenakan kaos yang bertuliskan nama tersebut di bagian punggungnya.


********************************************************************************************

GRIYA KONGCO DWIPAYANA




















********************************************************************************************

PURA LUHUR CANDI